Klien Satu Dolar


Clien JG
The Client karya John Grisham, foto @madealimenulis

“Polisi-polisi itu membuatku takut Mom. Polisi dan FBI merayap di segala penjuru tempat ini. Juga wartawan. Siang ini ada satu yang menemuiku di lift. Ku pikir kita perlu penasehat hukum.”

“Pengacara tidak bekerja dengan cuma-cuma, Mark. Kau tahu, kita tidak bisa membayar seorang pengacara.”

“Aku sudah membayarnya.”

“Apa? Bagaimana kau bisa membayar seorang pengacara?”

“Dia ingin sedikit uang muka, dan sudah mendapatkannya. Ku berikan satu dolar dari lima dolar yang tersisa untuk beli donat pagi tadi.”

“Dia akan bekerja dengan bayaran sedolar? Dia pasti pengacara hebat.

“Dia cukup bagus. Sampai sejauh ini, aku terkesan.”

PERCAKAPAN di atas antara Mark Sway dengan Ibunya Dianne Sway di Rumah Sakit St Peter. Seorang anak sebelas tahun menyewa pengacara dengan bayaran satu dolar?

Menyewa pengacara adalah salah satu cara Mark melindungi dirinya. Ia memegang informasi penting yang sedang dicari oleh Polisi, Jaksa dan FBI: di mana letak mayat Boyt Boyette?

Mark mendapat informasi itu dari W Jerome Clifford alias Romey sebelum bunuh diri dengan menembak mulutnya dengan pistol karena pasti akan dibunuh oleh kliennya sendiri. ”Mayat itu ada di perahuku. Klienku membaya mayat itu ke rumahku dan menguburkannya dalam beton baru di bawah garasiku. Mayat itu masih ada di sana.”

Romey sudah lima belas tahun membela gangster, pengedar obat bius, politisi. Ia licik, curang, bersedia membeli orang yang bisa dibeli, menjadi pengacara Barry Muldano mafia dari New Orleans. Kini, Romey sudah meninggal, informasi mayat Boyette satu-satunya yang tahun selain Barry adalah Mark Sway.

Benarkan informasi penting Romey saat memberitahukan ke Mark sedang mabuk berat sebelum bunuh diri? Mark juga mulai ragu, bersama pengacaranya Reggy Love, 52 tahun, belum lima tahun berpraktek hukum, ia mendatangi rumah Romey untuk membuktikan lokasi mayat Boyette. Mark dan Reggie Love berpacu cepat dengan anak buah Barry yang hendak memindahkan mayat Boyette.

Perjalanan mulai seru dan tegang, apalagi Mark kabur dari penjara khusus anak-anak.

Boyt Boyette, senator AS pertama yang dibunuh saat masih berdinas. Dia dibunuh di tempat pelacuran, siapa pembunuhnya?  Catatan dari Polisi patroli menemukan Barry Muldanno ada di dekat tempat kejadian saat Boyette menghilang. Salah satu pelacur melihat seorang laki-laki mirip Barry dalam bayang-bayang tempat parkir, saat senator sedang dihibur. Satu keterangan informan mafia yang sedang di penjara jadi bukti lainnya hingga Barry didakwa. Setelah semua bukti dikumpulkan mobil, pistol Barry dan lainnya, mayat tak juga ditemukan. Barry didakwa, tapi tak ada mayat.

Boyette menjadi menjadi penganjur pelestarian lingkungan radikal, sesuatu yang tak pernah terdengar di kalangan politisi dari selatan. Ia mencerca industri minyak dan gas.

Tempat pembuangan limbah di Lafource Parish itu bernilai jutaan dolar bagi keluarga Sulari mafia New Orleans. Rencana Johnny Sulari mengalirkan sebagian besar sampah New Orleans kesana. Boyette meluncurkan penyelidikan federal, mengundang puluhan birokrat EPA (Environment Protection Agency) yang siapkan penelitian kebanyakan mengutuk tempat pembuangan limbah itu. Di Washington Boyette mengejar-ngejar Departemen Kehakiman atas tuduhan keterlibatan mafia.

JOHN GRISHAM juga mengejek lambannya penegak hukum menemukan bukti, bahwa penjahat sekelas mafia punya cara dan rahasia tersendiri bagaimana menyembunyikan bukti.

Jaksa sudah sebelas bulan mengikuti Barry The Blade aiias Barry Muldanno, tak ada hasil. Ragam cara dilakukan Jaksa dan FBI. Mulai dari menakut-nakuti Mark hingga mengajukan petisi dan gugatan ke pengadilan, yang intinya untuk Mark membuka cerita sebenarnya di depan hakim.

Jaksa bahkan mengajukan petisi ke pengadilan anak-anak di Memphis. Saat sidang Mark juga tak mau memberitahukan karena Mark takut pada Mafia Muldanno. Jaksa akhirnya mengajukan gugatan ke grand jury di New Orleans. Cara terakhir agar Mark buka mulut. Namun, sebelum sempat dijemput sidang ke New Orleans, Mark dan Reggie Love melarikan diri ke New Orleans.

John Grisham dalam novel The Client yang terbit pada 1993 mengajak pembaca untuk bila kelak mengetahui kejahatan terorganisir membongkarnya ke publik, meski nyawa dan keluarga menjadi taruhan.

Pengacara Reggie Love yang rela dibayar sedolar bersedia menjadi pengacara Mark, meski sedari awal dia tahu nyawa taruhannya. Sebagai seorang pengacara dia wajib menjaga rahasia klien meski nyawa taruhannya. Hukum melalui pengacara mampu melindungi Mark dan menyelamatkan keluarganya.

K.O Lewis dari FBI mengatakan,”Mafia adalah pasukan tidak kasat mata dengan banyak prajurit.” Mafia Sulary punya pasukan Barry Muldanno dan tim pembunuhnya berjuang menghilangkan bukti, hingga hendak membunuh Mark dan keluarganya serta Reggi Love dengan pasukan yang tak kasat mata hingga FBI pun tidak tahu Mark pernah di datangi di sebuah lift di rumah sakit, mencekik leher Mark dan mengeluarkan pisau mengancam hendak membunuh Mark. Mark ketakutan, itu kenapa Mark menyimpan informasi penting sampai di New Orleans.

Meski istilah ‘mafia adalah pasukan tidak kasat mata dengan banyak prajurit’ berasal dari Novel The Client, saya kira di dunia nyata juga bisa dirasakan dan dilihat, utamanya dalam kasus kejahatan sumberdaya alam. ***

Penulis: Madeali

Aku hendak berbagi cerita “Aku, Buku, dan Secuil Perlawanan” sambil seruput kopi hangat, sedapnye roti canai, tentu dengan anda, kenalan atau sahabat saya. Ceritanya bisa pendek. Bisa panjang. Sahabat. menulislah, seolah-olah esok pagi kau mati! Whizzzzzzzzz, saatnya ngupi!

Tinggalkan komentar